IPOL.ID – Rusia – Ukraina kembali memanas. Pada 24 April 2025, Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Kyiv menggunakan rudal balistik dan drone, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai lebih dari 90 lainnya.
Serangan ini merupakan salah satu yang paling mematikan sejak musim panas 2024, dengan rudal KN-23 buatan Korea Utara yang digunakan dalam serangan tersebut.
Rusia mengklaim telah merebut kembali wilayah Kursk, yang sebelumnya sempat dikuasai Ukraina pada tahun 2024. Namun, Ukraina membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa operasi militer mereka masih berlanjut di wilayah tersebut.
Menghindari konflik terus berulang dan menimbukan korban sipil, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk “berhenti menembaki” Ukraina, dan segera menandatangani perjanjian damai.
“Baiklah, saya ingin dia (Putin) berhenti menembak, duduk, dan menandatangani kesepakatan,” kata Trump, seperti dikutip AFP, Senin (28/4/25).
Hal ini diungkap Trump saat berpidato di landasan pacu Bandara Morristown sebelum menaiki Air Force One menuju Washington, usai menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma pada Sabtu (26/4/25). “Kami memiliki batasan kesepakatan, saya yakin, dan saya ingin dia menandatanganinya,” imbuh Trump.