“Ini adalah sikap imperialis yang telah kita lupakan, tetapi kembali dengan kekuatan besar dan tekad yang besar,” ucapnya.
Pengumuman tarif baru oleh Trump terhadap mitra dagang utama, termasuk China dan Uni Eropa, telah memicu kekhawatiran global akan terjadinya perang dagang. Trump menyebut langkahnya itu sebagai “Hari Pembebasan.”
Primas menjelaskan bahwa Uni Eropa sedang mempersiapkan respons dalam dua tahap.
Tahap pertama, yang diperkirakan akan diberlakukan sekitar pertengahan April 2025, akan menyasar produk aluminium dan baja dari AS.
Kemudian Uni Eropa akan menargetkan “semua produk dan layanan”, dengan langkah-langkah yang mungkin siap pada akhir April, katanya, seraya menambahkan bahwa hal ini masih dalam tahap diskusi.
“Tapi kami juga akan menyerang jasa. Misalnya, layanan online, yang saat ini tidak dikenai pajak, namun bisa saja dikenai pajak,” ujar Primas.
Selain itu, Primas mengisyaratkan kemungkinan pembatasan akses perusahaan AS terhadap kontrak-kontrak pengadaan publik di Eropa sebagai bagian dari respons yang sedang dibahas. (far)