Sejak 1 Januari hingga 4 Mei 2025, Pusdalops BNPB mencatat telah terjadi 38 kejadian karhutla dengan 180 titik hotspot di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, dengan total luas lahan terbakar 25,46 hektar.
Kabupaten Sukamara tercatat paling luas terdampak, yaitu seluas 6,90 hektar lahan, disusul Kabupaten Barito Utara seluas 4,01 hektar lahan terbakar. Penyebab karhutla tersebut saat ini dalam tahap penyelidikan aparat penegak hukum sesuai dengan wilayah kerja masing-masing.
Merespons kejadian bencana karhutla yang masih terjadi di berbagai wilayah, BNPB mendorong pemerintah daerah untuk selalu menyiagakan peralatan, kendaraan, dan personel hingga anggaran.
Hal ini guna menekan angka kejadian karhutla terutama di 6 provinsi prioritas karhutla, antara lain, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan satu provinsi dengan penanganan khusus yakni Kalimantan Timur.
Selain itu, mengingat masih banyaknya kejadian bencana hidrometeorologi basah yang didominasi oleh banjir di sejumlah wilayah tanah air, BNPB mengimbau warga untuk melakukan langkah-langkah mitigasi, antara lain, membersihkan saluran drainase, mempersiapkan area penampungan air memangkas dahan pohon untuk mengurangi potensi pohon roboh saat cuaca ekstrem serta menetapkan rencana kedaruratan dan evakuasi. (Joesvicar Iqbal)