“Perfilman sangat dekat dengan kebudayaan, menjadi kekuatan soft power. Di film ada sejarah, sastra, budaya, hingga kuliner. Kita melihat film sebagai ekspresi budaya. Film Indonesia memiliki prestasi,” tukasnya.
Sebanyak 204 film sudah diproduksi di Indonesia. Menteri Fadli Zon pun bangga saat ini Indonesia mempunyai film animasi Jumbo yang angkanya tembus 9 juta penonton. Jumbo sendiri adalah film petualangan dengan genre fantasi animasi Indonesia 2025 disutradarai oleh Ryan Adriandhy.
“Saya yakin potensi budaya ini bisa melahirkan kekayaan tangible dan Intangible. Indonesia bisa jadi Ibukota kebudayaan dunia,” harapnya.
Investasi ini adalah satu treeger membangun ekosistem, dia ingin ada sebuah lompatan besar, untuk semakin mengekspor film Indonesia. Hal ini dapat terlihat dengan semakin antusias para penonton Indonesia, namun mengalami kekurangan layar lebar di sejumlah daerah.
“Baru sekitar 2.500 layar hanya tersedia di Indonesia. Harus segera dibuat bioskop di daerah-daerah. Bisa memanfaatkan bangunan tersedia, menggunakan aset kebudayaan, BUMN, dan lainnya, membangkitkan kebudayaan, ekonomi budaya dan industri budaya,” ujarnya.