Meskipun wilayah Indonesia termasuk berpotensi kejatuhan objek Kosmos 482, probabilitasnya lebih besar jatuh di lautan atau hutan. Kemungkinannya kecil jatuh di wilayah berpenduduk, walau tidak bisa dikesampingkan.“Masyarakat tidak perlu khawatir, namun tetap waspada,” kata Thomas. Tidak ada satu pun negara yang bisa mengantisipasi jatuhnya sampah antariksa yang tak terkendali.
Kosmos 482 sendiri merupakan bagian dari program eksplorasi Planet Venus Uni Soviet yang dikenal dengan nama Venera. Wahana ini memiliki berat sekitar 1,2 ton. Pada awalnya wahana ini pecah menjadi empat bagian. Dua bagian kecil segera jatuh pada 1972. Bagian ketiga yang paling besar berbobot sekitar 0,7 ton jatuh pada Mei 1981 Komponen yang tersisa adalah modul pendarat berbobot 0,5 ton. Modul berbentuk bola berdiameter sekitar 1 meter tersebut dirancang sangat kuat untuk menembus atmosfer Venus sehingga diprakirakan tetap utuh saat jatuh. Efek pemanasan oleh atmosfer bumi akan menyebabkan objek jatuh seperti meteor besar, tampak seperti bola api yang meluncur cepat.