Ketua KUD Dewi Sartika, H. Muhbin menyampaikan bahwa dari sisi petani dibutuhkan kestabilan harga jual, pupuk bersubsidi yang mudah didapatkan dan juga akses permodalan. “Saat ini harus diakui kami masih kesulitan mengakses permodalan. Untuk itu melalui Induk KUD selaku sekunder nasional kami berharap bisa memfasilitasi KUD-KUD di perkebunan tebu khususnya di Jawa Timur untuk bisa mendapatkan permodalan maupun pupuk subsidi,” ungkapnya.
Dalam panen tebu raya perdana ini, lanjut Ketum Induk KUD, dihadiri banyak pemangku kepentingan termasuk dari perbankan. “Ada Bank BNI sebagai penyedia permodalan, pabrik gula sebagai penyerap hasil tani dan juga pabrik pupuk yang menyediakan pupuk terjangkau.
Menanggapi ini, Portasius mengajak seluruh KUD di Indonesia untuk meniru model kemitraan ini. “Kami mendorong upaya kolaborasi dan sinergi ini. Sebab hanya dengan gotong royong dan kebersamaan kita bisa mewujudkan swasembada pangan dengan aksi nyata,” katanya. (tim)