Kendati lebih banyak memainkan pemain-pemain domestik, namun rangkaian perburuan poin cukup berlangsung panas. Unggul pada set pertama, 25-18, Bhayangkara tak mampu mempertahankan dominasinya di set kedua. Set itu justru dimenangi LavAni, 25-12.
Perseteruan kian sengit pada set ketiga, hingga Bhayangkara mengakhiri perlawanan tim milik Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu dengan kemenangan 25-23. Set keempat pun kembali dipetik Bhayangkara dengan keunggulan 25-19.
“Alhamdulillah, kemampuan tim kedua menunjukkan performa yang terus meningkat, kendati kami kalah 3-1,” kata asisten pelatih LavAni, Erwin Rusni.
Mengenai keputusan menurunkan tim tidak secara penuh, dia menyebut keputusan itu sesuai hasil meeting.
“Keputusannya, semua dikembalikan ke pelatih. Kami memang lebih konsentrasi ke grand final, karena kami tak ingin para pemain utama mengalami cedera, seperti pengalaman tahun lalu,” tuturnya.
Di sisi lain, pelatih tim Bhayangkara Reidel Toiran juga menyatakan lebih mementingkan pertandingan puncak di GOR Amongoro Yogyakarta. Karena itu, dia memilih lebih banyak menurunkan para pemain domestik.