IPOL.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG), diluncurkan pada awal tahun 2025 ini sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi stunting dan malnutrisi, kini menghadapi tantangan cukup serius.
Kasus keracunan MBG yang kembali terjadi baru-baru ini di sejumlah daerah telah menimbulkan kekhawatiran publik mengenai standar keamanan pangan dalam program makan gratis ini.
Menanggapi masalah ini, BEM FIKES Universitas Ibnu Khaldun Bogor bersama dengan Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) mengadakan diskusi mendalam untuk mengevaluasi efektivitas dan implementasi Program MBG.
Advocacy Officer IYCTC, Nalsali Ginting menilai bahwa meski masih terlalu dini dalam menilai keberhasilan dari program MBG secara menyeluruh, pengawasan sejak dini sangat penting dilakukan agar adanya check and balance dalam implementasi program.
“Tujuan dari program ini sangat baik, untuk membantu keluarga pra sejahtera setidaknya mendapatkan keringanan finansial, makanan yang bergizi untuk anak agar mendorong prestasi belajar di sekolah, dan berjalannya perputaran ekonomi pada skala UMKM,” kata Nalsali pada awak media, Kamis (8/5/2025).