Meskipun tidak ada pernyataan resmi terkait substansi pembicaraan, sumber dekat menyebut pertemuan akan berlanjut pada Minggu (11/5) waktu setempat.
Ketegangan antara Washington dan Beijing semakin meningkat sejak Trump meluncurkan gelombang kenaikan tarif pada Februari lalu.
Kebijakan tersebut memicu pembalasan dari China dan nyaris menghentikan arus perdagangan bilateral senilai USD600 miliar per tahun.
Dampaknya terasa luas: rantai pasokan terganggu, pasar keuangan goyah, dan kekhawatiran resesi global semakin meningkat.
Trump baru-baru ini menyarankan tarif baru sebesar 80 persen untuk barang-barang asal China, sebuah alternatif dari tarif 145 persen yang sudah berlaku.
Ia juga mengklaim bahwa pertemuan di Jenewa digagas oleh China, meskipun Beijing bersikeras bahwa permintaan datang dari pihak AS dan sikap mereka terhadap tarif tetap tidak berubah.
China, dalam editorial yang dirilis oleh kantor berita resmi Xinhua, menyebut penggunaan tarif oleh AS sebagai “penyalahgunaan yang gegabah” dan memperingatkan tentang dampaknya terhadap stabilitas ekonomi global.