Ipol.idIpol.id
Aa
  • Home
  • News
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jakarta Raya
    • Nusantara
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Si Ipol
  • Opini
  • More
    • Video
    • Gaya hidup
    • Sosok
    • Tekno/Science
    • Galeri
    • Indeks Berita
Reading: Rusia Usir 2 Diplomat AS karena Dituding Lakukan Aktivitas Ilegal
Share
Ipol.idIpol.id
Aa
Cari berita disini...
  • Home
  • News
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jakarta Raya
    • Nusantara
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Si Ipol
  • Opini
  • More
    • Video
    • Gaya hidup
    • Sosok
    • Tekno/Science
    • Galeri
    • Indeks Berita
Follow US
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan IPOL.ID
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Ipol.id > Internasional > Rusia Usir 2 Diplomat AS karena Dituding Lakukan Aktivitas Ilegal
Internasional

Rusia Usir 2 Diplomat AS karena Dituding Lakukan Aktivitas Ilegal

Farih
Farih Published 14 Sep 2023, 23:00
Share
3 Min Read
Kedutaan Besar AS, tengah, terlihat di Moskow, Rusia, Selasa, 11 Mei 2021. Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko, File
SHARE

IPOL.ID – Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis (14/9) menyatakan dua diplomat AS sebagai “persona non grata” dan memerintahkan mereka untuk meninggalkan Rusia dalam waktu tujuh hari karena diduga terlibat dalam aktivitas ilegal.

Kementerian menuduh dalam sebuah pernyataan bahwa sekretaris pertama di Kedutaan Besar AS di Rusia, Jeffrey Sillin, dan sekretaris kedua, David Bernstein, tetap berhubungan dengan seorang mantan pegawai Konsulat AS di Vladivostok yang ditangkap pada awal tahun ini.

Mantan pegawai tersebut dituduh mengumpulkan informasi untuk para diplomat AS mengenai aksi militer Rusia di Ukraina dan isu-isu terkait.

Menurut pernyataan tersebut, Duta Besar AS untuk Rusia Lynne Tracy dipanggil ke kementerian pada hari Kamis dan diberitahu bahwa Sillin dan Berstein diusir.

“Ditekankan juga bahwa aktivitas ilegal misi diplomatik AS, termasuk campur tangan dalam urusan dalam negeri negara tuan rumah, tidak dapat diterima dan akan ditindas dengan tegas. Pihak Rusia mengharapkan Washington untuk menarik kesimpulan yang tepat dan menahan diri dari langkah-langkah konfrontatif,” kata pernyataan itu seperti dikutip dari AP.

Tidak ada komentar langsung dari kedutaan atau Departemen Luar Negeri AS.

Dinas Keamanan Federal Rusia, atau FSB, badan keamanan dalam negeri utama Rusia, melaporkan penangkapan Robert Shonov, mantan pegawai Konsulat AS di Vladivostok, bulan lalu.

Shonov dituduh mengumpulkan informasi tentang operasi militer khusus, proses mobilisasi di wilayah-wilayah Rusia, masalah-masalah, dan penilaian pengaruhnya terhadap kegiatan protes penduduk menjelang pemilihan presiden 2024.

Operasi militer khusus adalah istilah yang lebih disukai Moskow untuk menggambarkan pertempuran di Ukraina.

FSB, penerus KGB, juga mengatakan bahwa mereka telah melayangkan surat panggilan untuk menanyai dua diplomat AS yang diduga menginstruksikan Shonov untuk mengumpulkan informasi tersebut.

Surat kabar pemerintah Rusia, Rossiyskaya Gazeta, mengutip juru bicara FSB yang mengatakan bahwa kedua diplomat tersebut adalah Sillin dan Bernstein.

Penangkapan Shonov pertama kali dilaporkan pada bulan Mei, tetapi pihak berwenang Rusia tidak memberikan rincian pada saat itu.

Departemen Luar Negeri AS mengutuk penangkapannya, dan mengatakan bahwa tuduhan terhadap Shonov sama sekali tidak berdasar.

Shonov didakwa dengan pasal baru dalam hukum Rusia yang mengkriminalisasi kerja sama secara rahasia dengan negara asing, organisasi internasional atau asing untuk membantu kegiatan mereka yang jelas-jelas ditujukan untuk melawan keamanan Rusia.

Para kritikus Kremlin mengatakan bahwa pasal tersebut sangat luas sehingga dapat digunakan untuk menghukum setiap orang Rusia yang memiliki koneksi dengan pihak asing. Hukuman penjara hingga delapan tahun.

Dalam pernyataan terbarunya, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa penggunaan undang-undang kerja sama rahasia terhadap Shonov menyoroti tindakan yang semakin represif yang dilakukan pemerintah Rusia terhadap warga negaranya sendiri.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Shonov bekerja di konsulat AS di Vladivostok selama lebih dari 25 tahun.

Konsulat ditutup pada 2020 karena pandemi Covid-19 dan tidak pernah dibuka kembali. (far)

GN

Follow Akun Google News Ipol.id

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami
TAGGED: diplomat as, rusia
Farih 14 Sep 2023, 23:00
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Copy Link
Previous Article Warga di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pontang, Tirtayasa dan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (14/9) menampung air bersih dari mobil tangki bantuan dari sukarelawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Provinsi Banten. Foto: SDG 6.000 Keluarga Terdampak Kekeringan Kini Bisa Dapatkan Air Bersih di 3 Kecamatan di Serang
Next Article 2 Orang Tewas Terserang Virus Nipah di India, Sekolah-Transportasi Umum Ditutup

TERPOPULER

TERPOPULER
Ketua Induk KUD bertemu Deputi bidang usaha Kemenkop beserta jajarannya. Foto: Dok InKUD
EkonomiHeadline

Menkop Ajak KUD Bersinergi, INKUD Siap Sokong Kopdes Merah Putih

Olahraga
Ukir Sejarah, SSB Batalyon FA K-10 Raih Juara Bergilir Piala Ketum KONI ke-VI 2025
11 May 2025, 14:45
Headline
Hasil Futsal Putri 2025: Indonesia Bungkam Bahrain 5-1
11 May 2025, 16:47
HukumNews
Pemerintah Tindak Lanjut Aduan Warga Terkait Limbah PT RAPP di Riau
11 May 2025, 15:56
Jabodetabek
Komunitas Batu Cibubur Gelar Kontes Bacan Kristal dan Pandan Betawi
11 May 2025, 21:31
Ipol.idIpol.id
Follow US

IPOL.ID telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 1084/DP-Verifikasi/K/IV/2023
https://dewanpers.or.id/data/perusahaanpers

Copyright © IPOL.ID. All Rights Reserved.

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan IPOL.ID
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Logo Ipol.id Logo Ipol.id
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?