indoposoinline.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi angkat bicara terkait belum selesainya proses tiga pemain naturalisasi.
Dia menyebut pihaknya menyerahkan soal keputusan naturalisasi pemain kepada pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Yunus Nusi mengatakan saat ini pihaknya akan menunggu laporan dan road map Shin Tae-yong untuk timnas Indonesia.
Terkait siapa yang akan dinaturalisasi, PSSI akan menunggu rekomendasi dari pelatih asal Korea Selatan itu.
“Terkait proses naturalisasi pemain lainnya, kami masih menunggu rekomendasi dan road map dari pelatih Shin Tae-yong,” kata Yunus Nusi dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (16/6/2021).
“Saat ini pemain timnas Indonesia masih menjalani karantina sesuai tiba dari Dubai, UEA pada Sabtu (12/6) kemarin,” imbuhnya.
PSSI sendiri baru saja merampungkan polemik naturalisasi Ezra Walian.Kini, Ezra Walian sudah mendapat restu dari FIFA untuk bisa kembali membela timnas Indonesia.
“Kami terima surat dari FIFA tentang keputusan dari Komite Status Pemain mengenai status pemain pemain tersebut,” ungkap Yunus Nusi.
“Putusan tersebut menyatakan bahwa permohonan PSSI untuk perubahan asosiasi atas nama pemain Ezra Walian diterima.Dan Ezra Walian berhak memiliki kesempatan membela skuad Timnas Indonesia di turnamen apapun,” paparnya.
Sebelumnya, pemain naturalisasi Jhonny Van Beukering melontarkan kritikan pedas kepada PSSI terkait pemain naturalisasi.
Jhonny Van Beukering menilai, PSSI menjadi biang kerok dibalik mangkraknya proses naturalisasi tiga pemain keturunan Indonesia.Tiga pemain yang dimaksud Van Beukering adalah Sandy Walsh, Joey Suk dan Kevin Diks.
Sejauh ini memang PSSI memang belum memproses naturalisasi ketiga pemain tersebut. Padahal, ketiganya sudah terang-terangan mengunkapkan keinginan untuk bisa membela timnas Indonesia.
Melalui Instagram pribadinya, Van Beukering meminta PSSI untuk tak mengabaikan nasib tiga pemain tersebut.
“Buka hatimu, buka pikiranmu,” tulis pria berusia 37 tahun itu di Instagram, akhir pekan lalu
“Mereka sama seperti Anda, memiliki hak untuk membela negara nenek moyang mereka. Darah yang mengalir (dalam diri mereka) tidak bisa dinafikan, mereka juga orang Indonesia”. tandasnya. (bas)