indoposonline.id – Bank Indonesia (BI) memprediksi aliran modal asing mencapai USD19,1 miliar tahun ini. Menanjak signifikan dibanding tahun lalu, di kisaran USD11 miliar. Maklum, Indonesia masuk salah satu tujuan utama investasi portofolio global.
Sejumlah faktor modal asing menyerbu Indonesia. Di antaranya perekonomian global membaik. Terutama mulai proses vaksinasi Covid-19. Selanjutnya, stimulus fiskal dan moneter banyak negara termasuk tren suku bunga rendah mendorong likuiditas global meningkat. ”Pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46 menjadi angin segar ekonomi global khususnya pasar keuangan dunia,” tutur Gubernur BI Perry Warjiyo, di Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Perry menyebut pasar keuangan global mulai positif dan imbal hasil surat berharga AS juga menurun. Sejak awal 2021, aliran masuk modal asing pasar domestik mencapai USD5,1 miliar per 19 Januari 2021, termasuk penerbitan obligasi global. ”Kami optimistis kondisi pasar keuangan global kondusif, aliran modal asing ke negara berkembang meningkat, tidak terkecuali indonesia,” tegasnya.
Karena itu, BI kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau BI seven days reverse repo rate (BI7DRRR) 3,75 persen. Keputusan itu, konsisten dengan perkiraan inflasi tetap rendah, stabilitas eksternal terjaga, dan sebagai upaya bersama mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Bank sentral juga tetap mempertahankan suku bunga deposit facility 3 persen dan lending facility 4,5 persen. BI akan memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah, otoritas terkait, dan mendukung kebijakan lanjutan. Dengan keputusan itu, selama 2020 hingga awal 2021, BI sudah lima kali menurunkan suku bunga acuan total 125 basis points (bps). (mgo)