IPOL.ID – Permasalahan banjir saat musim hujan mulai membayangi warga di permukiman warga di Jalan Ikan Hias, RT 08/RW 01, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, yang hingga kini masih belum terselesaikan oleh petugas terkait.
Karena pengerukan saluran penghubung (Phb) Induk untuk menyelesaikan masalah banjir tersebut menemui kendala soal akses untuk masuknya alat berat ke lokasi.
Kepala Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Wawan Kurniawan mengungkapkan, pihaknya terkendala akses masuk alat berat untuk melakukan pengerukan di sepanjang Phb Induk ini.
“Harus dilakukan pengerukan di hilir lokasi Kelurahan Batu Ampar, tetapi akses alat beratnya tidak ada (terhalang padatnya bangunan),” ujar Wawan pada awak media di Jakarta Timur, Jumat (5/1).
Pendangkalan aliran yang membuat daya tampung air tidak maksimal, dan ketiadaan akses alat berat itu yang mengakibatkan Phb Induk kerap meluap ke permukiman warga.
Seperti pada Kamis (4/1) sore kemarin, saat permukiman warga RW 01, Batu Ampar terendam banjir luapan Phb Induk dengan ketinggian berkisar 20 hingga 40 sentimeter. Air meluber hingga menggenangi jalanan di lokasi.
“Saya akan koordinasikan dengan Camat (Kramat Jati) dan Lurah (Batu Ampar) untuk mencari solusi alat berat masuk agar pengerukan Phb Induk di Batu Ampar dapat dilakukan,” tukas dia.
Menurutnya, selain pendangkalan pada Phb Induk, masalah banjir di wilayah Kecamatan Kramat Jati juga karena konstruksi jembatan permukiman warga yang rendah.
Saat tinggi muka air Phb Induk naik debit air dan sampah justru tertahan pada konstruksi jembatan yang rendah, sehingga mengakibatkan air meluap ke permukiman warga sekitar.
“Kendalanya banyak, jembatan yang menghambat aliran air, ditambah sampah jadi tersumbat alirannya. Model jembatan masih yang lama, seharusnya melengkung ke atas,” ungkapnya.
Sebelumnya, permukiman warga di Jalan Ikan Hias, RT 08/RW 01, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, terendam banjir luapan Phb Induk pada Kamis (4/1) sore.
Banjir terjadi karena tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur Jakarta Timur, debit air kiriman dari Depok, Jawa Barat, dan pendangkalan pada aliran Phb Induk. (Joesvicar Iqbal)