indoposonline.id – Rumah rakyat juga untuk kepentingan rakyat. Logikanya memang seperti itu, Namun ketika usulan Gedung DPR MPR RI di Senayan Jakarta diubah menjadi salah satu opsi tempat Rumah Sakit Darurat Khusus COVID-19, pro kontra pun mencuat. Banyak yang mendukung tapi tak sedikit pula yang menolak.
Anggota Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Bramantyo Suwondo menyampaikan setuju terhadap usulan sejumlah warga yang mendorong agar Kompleks Parlemen Gedung DPR/MPR di Senayan,
“Bila memang dibutuhkannya RS Darurat COVID-19, di Kompleks Parlemen bisa dijadikan opsi. Saat ini, negara harus serius fokus untuk bisa menanggulangi pandemi COVID-19 karena jumlah orang yang terpapar hingga yang meninggal sangat tinggi, bisa dibilang salah satu yang tertinggi di dunia,” kata Bramantyo, anggota DPR yang saat ini bertugas di Komisi X DPR RI, kemarin.
Walaupun demikian, usulan itu perlu diikuti dengan pertimbangan lainnya, antara lain mengenai kesiapan alat-alat, berbagai keperluan medis, serta kesiapan tenaga kesehatannya
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief menyampaikan Partai Demokrat mendukung usulan itu. “Fraksi Partai Demokrat mempersilakan halaman dan Gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat penanganan COVID. DPP Partai Demokrat mendukung upaya ini. Mudah-mudahan partai lain juga setuju,” kata Andi Arief dikutip dari akun twitter pribadinya @Andiarief__.
Senada dengan itu, Fadli Zon dari fraksi Partai Gerindra mendukung ajakan itu melalui cuitan lewat akun Twitter @fadlizon, Kamis (8/7/2021). “Saya setuju, sejumlah ruang kosong n lapang di DPR bisa digunakan untuk darurat menyelamatkan nyawa rakyat,” tulisnya.
Sementara mereka yang enggan menjadi gedung rakat tersebut dijadikan RS darurat menilai usulan itu hanya mencari sensasi saja. Anggota DPR RI dari partai Nsdem Ahmad Ali balik mengusulkan agar seluruh anggota DPR memotong gaji untuk membantu sewa hotel, kemudian menjadikannya tempat isolasi pasien COVID-19.
“Permasalahan sekarang ini kan untuk ruang inap pasien. Kalau itu permasalahannya, pertanyaannya, apa hanya sekadar gedung yang bisa menampung, atau yang memiliki fasilitas? Kalau gedung DPR punya fasilitas nggak?” katanya.
Ahmad Ali menuturkan saat ini banyak hotel-hotel yang sepi konsumen. Hotel-hotel yang sepi itu bisa disewa untuk digunakan sebagai tempat isolasi. Dengan begitu, pemilik hotel juga terbantu. (tim)