IPOL.ID – Setidaknya ada sebanyak 143 Kepala Keluarga (KK) terdampak gempa yang terjadi dan berpusat di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada hari Jumat (22/3/2024). Gempa mengakibatkan sejumlah unit rumah warga mengalami kerusakan.
Berdasarkan laporan yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Sabtu (23/3) pukul 00.20 WIB, rincian Kepala Keluarga terdampak yaitu di Kabupaten Tuban 10 KK, Kabupaten Gresik 130 KK, Kabupaten Pamekasan satu KK dan Kota Surabaya dua KK.
“Gempa tersebut mengakibatkan sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan bervariasi, di Kabupaten Tuban tercatat empat unit rumah rusak berat,” terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, Sabtu (23/3).
Kemudian, sambung dia, empat unit rumah rusak sedang dan dua unit rumah rusak ringan. Selain itu, terdapat satu balai desa mengalami kerusakan cukup parah dan satu fasilitas ibadah rusak ringan, serta satu kandang milik warga roboh akibat guncangan gempa tersebut.
Selanjutnya, pada Kabupaten Gresik terdapat 19 unit rumah mengalami rusak berat, 61 unit rumah rusak sedang dan 50 rumah lainnya rusak ringan.
Sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan seperti dua fasilitas pendidikan rusak ringan dan rusak sedang, dua masjid rusak berat, musala rusak sedang, masjid rusak ringan, kantor desa dan gedung perkantoran rusak ringan, serta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umas Mas’ud Sangkapura alami kerusakan ringan.
Tercatat di wilayah Kabupaten Pamekasan satu unit rumah warga rusak ringan. Lalu di Kota Surabaya terdapat dua unit rumah warga rusak ringan, RS Unair dan RSUD M Soewandhi mengalami kerusakan ringan. RSUD Soetrasno di Kabupaten Rembang turut terdampak hingga pasien dievakuasi keluar gedung.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat hingga kini masih terus melakukan penanganan darurat bencana, antara lain mendata dan monitoring di sejumlah lokasi. Mendirikan tenda pengungsian di halaman RS Unair Surabaya.
Sejumlah personel pun dikerahkan ke pusat gempa di Pulau Bawean dengan menggunakan kapal dengan membawa kendaraan roda dua, tenda pengungsi, terpal plastik, makanan siap saji guna melakukan penanganan lebih lanjut di wilayah terdampak. (Joesvicar Iqbal)