IPOL.ID – Angka kemiskinan di tanah air menjadi fokus pemerintah memasuki akhir 2024. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy optimis, angka penurunan kemiskinan ekstrem di Indonesia, sampai akhir 2024, bisa terus ditekan hingga di bawah 0,5 persen.
Kendati, Muhadjir mengakui untuk mencapai target mengentaskan kemiskinan ekstrem pada 2024 memang sulit tercapai.
“Untuk kemiskinan ekstrem saya optimis akhir tahun 2024, walaupun tidak 0 bunder mestinya bisa di bawah 0,5 persen,” ujar Muhadjir dalam keterangannya, Selasa (9/7).
Muhadjir menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, angka kemiskinan di Indonesia sebesar 9,03 persen.
Angka ini telah mengalami penurunan sebesar 0,33 persen yang semula pada bulan Maret 2023 angka kemiskinan sebesar 9,36 persen. Angka kemiskinan 9,03 persen ini merupakan angka terendah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir
“Capaian ini merupakan komitmen pemerintah dalam upaya menurunkan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem. Pihaknya terus berupaya mengejar agar target penurunan bisa mendekati target, yang ditentukan oleh Presiden Joko Widodo, yaitu untuk penurunan angka kemiskinan 7,5 persen, dan angka kemiskinan ekstrem di bawah 0 persen di tahun 2024,” katanya.
Kemenko PMK akan memaksimalkan sisa waktu 5 bulan hingga akhir 2024 untuk terus menekan angka kemiskinan ekstrem.
“Semua intervensi yang sudah ada, kami optimalkan. Intervensinya dari tiga strategi, yaitu menekan angka pengeluaran keluarga miskin, menaikkan pendapatan melalui program pemberdayaan, dan kami juga mengoptimalkan penanganan kantong kemiskinan,” tandasnya.(sofian)