IPOL.ID – Masih buronnya pelaku penyerangan terhadap Udin, pedagang bubur kacang sekaligus imam masjid di RW 07, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, membuat warga geregetan.
Ketua RW 07 Bidara Cina, Mamat Sahroni mengatakan, warga yang awalnya resah kini justru geregetan karena sudah dua bulan kasus dilaporkan, namun pelaku berinisial Y belum juga tertangkap sampai saat ini.
“Warga sekarang bukan takut, istilahnya dendam. Malah mau balik menyerang. Tapi sebagai pengurus lingkungan kita tahan, jangan terjadi keributan,” tegas Mamat di Jakarta, Sabtu(13/7/2024).
Sejak awal kasus pengurus lingkungan RW 07 sudah berupaya meredam emosi warga agar tidak bertindak, dan mencegah adanya provokasi.
Pengurus RW 07 juga sudah berupaya menanyakan kelanjutan penanganan kasus yang dilaporkan keluarga Udin ke SPKT Polres Metro Jakarta Timur sejak 24 April 2024 lalu.
“Saya sudah ke Polsek (Jatinegara), Polres Metro (Jakarta Timur) juga sudah. Jawabannya sabar pak, tunggu nanti kita akan tindak lanjuti. Ternyata ya sampai sekarang begitu saja,” tukasnya.
Bahkan pertemuan antara warga dengan jajaran Polsek Jatinegara dan Polres Metro Jakarta Timur membahas kasus pada 26 April 2024 di kantor kelurahan Bidara Cina sudah pernah dilakukan.
Mamat menegaskan, hingga kini belum ada informasi lebih lanjut dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur terkait kelanjutan penanganan kasus penyerangan dialami Udin.
“Kasusnya (hilang) begitu saja, dari kepolisian Polsek maupun Polres tidak ada tindakan. Cuman awal-awal saja datang nanya sini, nanya sana. Anaknya (pelaku) masih tetap berkeliaran,” tandasnya.
Sebelumnya, seorang pedagang bubur kacang hijau sekaligus imam Masjid Baitusshodiqin menjadi korban penyerangan saat berdagang bubur kacang di Jalan Tanjung Lengkong, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.
Korban, Udin saat sedang menjajakan dagangan bubur kacang di permukiman warga RW 07, Bidara Cina, Rabu (24/4/2024) sekitar pukul 08.00 WIB, disatroni dan diserang seorang pria dilengkapi senjata tajam.
Motif perusakan gerobak dagang milik Udin diduga karena pelaku tidak terima diminta secara baik-baik agar membayar pesanan satu porsi bubur kacang hijau seharga Rp5 ribu.
Pelaku juga merasa tersinggung dengan ucapan korban yang menyatakan ikhlas bila pelaku tidak membayar, sehingga secara membabibuta menyerang gerobak bubur kacang menggunakan senjata tajam itu. (Joesvicar Iqbal)