IPOL.ID – Geger di media sosial belum lama ini dihebohkan dengan fenomena adanya anak-anak yang melakukan praktik cuci darah di Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
Hal ini pun sontak membuat warganet terkejut. Lantaran biasanya kondisi gagal ginjal umumnya dialami orang dewasa bukan anak-anak.
Menanggapi kasus tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) buka suara. Ketua Umum PP IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menjelaskan kasus diabetes pada anak meningkat hingga 80 persen yang diikuti dengan obesitas.
“saat ini salah satu penyakit yang disebut new lifestyle dieses, penyakit karena gaya hidup baru. Saya pikir ini perlu diperhatiakan supaya anak-anak kita tetap dikawal untuk gaya hidup yang sehat,” jelas dr Piprim, dikutip pada Jumat (26/7/2024).
Menurut survey yang dilakukan oleh IDAI, ditemukan anak-anak remaja usia 12-18 tahun berisiko mengalami kerusakan ginjal.
“Satu dari lima anak remaja itu dicek urinnya, ternyata terdapat hematuria dan proteinuria. Jadi ada darah dan protein dalam urine. Ini salah satu indikator awal kerusakan ginjal. Ini menunjukkan gaya hidup anak-anak kita usia 12-18 tahun ini sangat memprihatinkan,” paparnya.
Dokter Piprim menyebut penyebab terjadinya gagal ginjal pada anak karena gaya hidup yang tidak sehat. Mulai dari pola makan, pola gerak, pola tidur, dan semua sangat berkaitan untuk kesehatan anak-anak.
Untuk saat ini Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta menangani puluhan pasien anak gagal ginjal. Pasien anak paling muda adalah berusia 6 bulan.
“Dalam lima tahun banyak yang datang ke rumah sakit, kami di RSCM cukup banyak pasien cuci darah secara rutin. Jumlah 55 sampai 60 anak dalam satu periode, pasien paling kecil usia enam bulan,” jelas Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi atau Ginjal dari Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo, Eka Laksmi Hidayati, dikutip pada Jumat (24/7/2024).
Lebih lanjut Eka mengatakan, dalam lima tahun terakhir, banyak pasien anak gagal ginjal berobat ke RSCM. Namun, dia membantah kasus tersebut mengalami kenaikan.
Untuk tingginya pasien yang berobat karena RSCM merupakan pusat dalam pengobatan pasien gagal ginjal. Maka banyak pasien tidak hanya dari Jakarta bahkan di luar pulau Jawa yang datang.
“Bukan tiba-tiba menjadi banyak, tidak bisa juga dibilang meningkat jumlahnya. Pelayanan akses semakin baik sehingga bisa datang ke rumah sakit, kadang kita dapat rujukan di luar Jawa,” ucapnya.
Penyebab gagal ginjal pada anak berbeda dengan orang dewasa sehingga penangannya lebih rumit.
Pada umumnya penyebab gagal ginjal pada anak karena kelainan sejak lahir seperti pasien usia enam bulan karena ada kebocoran protein di ginjal sejak bayi. lalu untuk orang dewasa bisa disebabkan karena pola hidup yang tidak baik.(Vinolla)