IPOL.ID- Geger di media sosial sebuah video yang memperlihatkan para jemaah pengajian yang menggunakan ciput (penutup kepala) merah putih yang sedang berdzikir mendadak viral.
Video tersebut memperlihatkan jemaah pengajian yang menggunakan ciput merah putih terjadi di Masjid Agung Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Video yang diunggah di Instagram oleh akun Instagram @ciamis.info, terlihat banyak jamaah menggunakan ciput merah putih yang terlihat seperti topi santa.
Ketua DKM Masjid Agung Ciamis Wawan S Arifien membenarkan kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Agung Ciamis. Namun dalam kegiatan zikir itu, Masjid Agung Ciamis hanya menyediakan tempat bukan sebagai penyelenggara atau panitia.
“Banyak yang bertanya tentang video viral itu. Kejadiannya 5 Juni 2024 dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Ciamis. Itu acaranya Pemda Ciamis kerja sama dengan Pesantren Sirnarasa pimpinan Mama Gaos. Kami diminta mempersiapkan tempat, yang membawa acara dari Pesantren Sirnarasa,” jelas Wawan, dikutip pada Rabu (7/8/2024).
Lebih lanjut Wawan mengatakan, kegiatan manaqiban atau zikir tersebut biasa dilaksanakan Pesantren Sirnarasa di Masjid Agung Ciamis setiap bulan. Namun pesertanya tidak sebanyak yang ada dalam video dan tidak memakai kostum merah itu.
“Manaqib biasa dilaksanakan setiap bulan. Tapi lebih ke masalah kostum. Saya juga baru ngeh ada kostum semacam itu. Terutama ibu-ibu yang pakai ciput. Konotasinya seperti yang dipakai agama lain,” jelasnya.
Wawan pun menegaskan yang menjadi persoalan dalam video itu hanya berhubungan dengan pakaian atau kostum. Terutama ibu-ibu yang memakai ciput. Sedangkan untuk ibadahnya, zikir, salat, tablig akbar dan lainnya tidak ada yang salah.
“Ibadahnya tidak ada yang salah segala macamnya. Itu saya rasa hanya kostumnya. Kalau untuk peci merah putih, di Mesir juga banyak,”ucapnya.
Wawan pun sempat menanyakan kepada panitia mengenai kostum tersebut. Menurut penjelasan panitia, dikatakan Wawan, bahwa itu simbol bendera merah putih dan juga fatwa dari Mama Gaos sebagai guru dari pesantren.
“Saya tidak terlalu dalam untuk mempermasalahkan itu, sebab manaqib Pesantren Sirnarasa itu juga dilaksanakan setiap bulan di Masjid Agung tapi tidak pakai kostum itu. Hanya pada saat kegiatan Hari Jadi memakai kostum itu,” katanya.
DKM Masjid Agung Ciamis pun menyayangkan kepada pembuat konten yang menuliskan Masjid Agung Ciamis Jawa Barat yang seharusnya dikonfirmasi.(Vinolla)