IPOL.ID – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta akan terus memajukan ribuan UMKM binaan Jakpreneur di lima wilayah Jakarta. Namun demikian, para pelaku usaha UMKM dituntut untuk berani berinovasi agar usahanya terus berkembang.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Kadis PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, Dinas PPKUKM telah menyampaikan beberapa program buat ibu-ibu PKK, pelaku usaha UMKM se-DKI Jakarta. Seperti kegiatan Jumat Beli Lokal, maupun Jakpreneur Goes to Mall. Hal ini untuk keberhasilan pelaku usaha UMKM memajukan usaha dan bertahan dari hantaman Pandemi COVID-19.
“Untuk program kewirausahaan yang difasilitasi oleh Jakpreneur yang saat ini 99 persen anggotanya adalah ibu-ibu. Disini ada 7 tahapan/7P langkah kewirausahaan agar pelaku usaha UMKM menjadi sukses, yaitu P pertama Pendaftaran, Pelatihan, Pendampingan, Perijinan, Pemasaran, Pelaporan Keuangan dan Permodalan,” kata Ratu, Kadis PPKUKM DKI Jakarta pada IPOL.ID, Senin (6/12).
Ratu mengungkapkan, PKK di DKI Jakarta saat ini banyak yang sudah menjadi anggota Jakpreneur yaitu UMKM yang menjadi binaan Pemprov DKI Jakarta. Saat ini saja, sambungnya, sudah ada sebanyak 286 ribu UMKM binaan anggota Jakpreneur.
“Seperti janji kampanye Pak gubernur untuk bisa mengembangkan wirausaha maju di DKI,” ungkap Ratu.
Ratu menjelaskan, untuk total jumlah UMKM yang ada di DKI Jakarta, baik itu yang terdaftar maupun belum terdaftar, ada sekitar 1-2 jutaan UMKM.
Nah, berbicara produk, katanya, sebuah produk usaha UMKM itu dapat laku dipasaran karena telah melalui proses. “Pasti pemasarannya dimulai dari lingkungan sekitar, sekolah maupun komunitas PKK. Agar usaha UMKM-nya maju pasti ada yang diintervensi, sehingga suatu komunitas percaya akan produk yang sudah bersertifikat halal itu,” ujarnya.
Ratu mengungkapkan, tahun depan Dinas PPKUKM DKI akan memfasilitasi ribuan UMKM binaan untuk mendapatkan sertifikat halal gratis.
“Di 2022, kita ada anggaran dari APBD, tapi paswordnya UMKM harus bergabung, daftar jadi member Jakpreneur agar mendapatkan benefit. Disediakan 5 ribu untuk anggota Jakpreneur terpilih dan ber-KTP DKI dapat sertifikat halal gratis, daftarnya bisa di kecamatan,” tukasnya.
Selain itu, Dinas PPKUKM DKI Jakarta juga akan memberikan ribuan desain kemasan/bungkus menarik bersama logonya gratis diberikan untuk anggota Jakpreneur.
“Kami akan fasilitasi 5.000 desain kemasan menarik, agar UKM/UMKM binaan dapat naik kelas dan produknya bisa masuk toko retail dan dapat mengikuti pameran-pameran,” tuturnya.
Sampai pada memfasilitasi brand usaha ibu-ibu PKK untuk didaftarkan ke Dirjen KumHAM, agar UMKM mendapatkan sertifikat HAKI. Dia katakan, Pemprov DKI sadar hal apa yang akan diberikan, memikirkan dan membantu UMKM menjadi berdaya saing tinggi.
“Tahun depan kami memfasilitasi pendaftaran HAKI gratis bagi 5.000 binaan Jakpreneur,” ungkapnya.
Seperti yang sudah disampaikan tadi, sambung Ratu, terakhir untuk P7 adalah terkait dengan Permodalan. “Untuk masalah permodalan ini pelaku usaha UMKM bisa melalui Bank DKI,” katanya.
Diharapkannya, mereka pelaku usaha UMKM ini kedepannya dapat membantu Pemprov DKI Jakarta dalam mengurangi pengangguran di Jakarta.
Terpisah, pelaku usaha UMKM di Jakarta Timur, Nyimas Yusnaini mengatakan, dia telah berusaha menjalankan usahanya sejak tahun 2004. Dengan membuat kue kering, snack tradisional dan roti cane dengan kemasan serta logo menarik.
Tentunya, dia melakukan inovasi dalam memasarkan produknya melalui online (Go Food) dan juga offline. Nyimas pun memberikan tips agar sukses dalam berbisnis. Jadi, setiap produk yang akan dilaunching maka lebih dulu produk itu dicoba untuk rasanya. “Cicipi lebih dulu oleh kita, rasanya enak atau tidak, baru kita tawarkan ke konsumen dan usahakan selalu jaga kualitas. Jika ada komplain maka gerak cepat kita perbaiki,” tutupnya. (ibl)