IPOL.ID – Aksi korporasi berupa Perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue yang dilakukan bank bjb yang dimulai pada Rabu (9/3) lalu, dalam rangka untuk memperkuat struktur permodalan agar perusahaan semakin bisa ekspansif menyalurkan kredit, mendapat respons positif dari kalangan investor.
Menurut Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi, pada hari pertama perdagangan HMETD, minat investor sangat baik.
“Alhamdulillah, pada hari pertama perdagangan HMETD minat investor sangat baik. Dari total target yang ditetapkan telah lebih dari 75 persen diserap oleh pemegang saham,” ujar Yuddy.
Dengan antusiasme yang tinggi dari investor, bank bjb optimistis aksi korporasi kali ini akan mencapai target. bank bjb menargetkan meraih dana Rp924,99 miliar dari rights issue.
“Tentu hal ini semakin meningkatkan optimisme penyerapan rights issue kami dengan target dana Rp924,99 miliar, mengingat masa perdagangan masih panjang hingga 16 Maret 2022. Pada tahun ini selain rights issue kami juga berencana menerbitkan kembali obligasi subordinasi sebanyak-banyaknya Rp1 triliun,” paparnya.
Pencapaian yang diraih bank bjb pada hari pertama gelaran rights issue membuktikan investor menaruh kepercayaan kepada manajemen bank bjb. Dengan serapan lebih dari 75 persen untuk perdagangan rights issue ini, bank bjb optimistis bahwa rights issue bank bjb akan terus diminati investor.
Tingginya minat terhadap rights issue bank bjb mencerminkan kepercayaan pemegang saham terhadap visi yang dibangun bank bjb untuk semakin fokus pada sektor ekonomi produktif, seperti UMKM, korporasi, konsumer, dan pengembangan digitalisasi yang diharapkan semakin menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham.
Pencapaian positif rights issue bank bjb pada saat kondisi ekonomi masih tertekan pandemi, membuktikan strategi, dan penjelasan maksud tujuan rights issue yang disampaikan manajemen direspons positif para pemegang saham.
Keberhasilan ini akan mengobarkan semangat bank bjb untuk semakin memberi manfaat kepada shareholder, sekaligus juga mengakselerasi ekonomi dan memberikan kontribusi positif bagi para pemangku kepentingan, dan perekonomian nasional.
Sejatinya, antusiasme investor dalam merespons aksi korporasi bank bjb, sangat wajar mengingat bank berkantor pusat di Jalan Naripan, Kota Bandung, ini mencatat kinerja kinclong mulai dari laba bersih dan kredit yang meningkat hingga terus ditekannya Non Performing Loan (NPL) bank bjb. Sampai dengan Desember 2021, laba bank bjb tercatat Rp2,6 triliun.
bank bjb menawarkan sebanyak-banyaknya 682.656.525 Saham Biasa seri B dengan nilai nominal Rp250 per saham, dan dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp1.355 per saham.
Jumlah dana yang akan diterima perseroan dari PMHMETD I ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp924.999.591.375. HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham Perseroan yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 7 Maret 2022.
Yuddy menyatakan, dengan kinerja keuangan dan rencana strategis yang dimiliki, pihaknya yakin rights issue atau HMETD akan diminati kalangan investor.
“Saya ajak investor dan pemegang saham untuk tak pernah ragu mengambil HMETD. Kami mengajak yang belum, segera memiliki saham BJBR,” katanya.