IPOL.ID – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini gelombang setinggi enam meter di sejumlah perairan di Tanah Air, 24-25 Juli 2022.
BMKG mengungkapkan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur – Selatan dengan kecepatan angin berkisar 7 – 20 knot. Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur – Tenggara dengan kecepatan angin 5 – 25 knot.
Dalam keterangan terrtulisnya, BMKG menginformasikan, kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia Barat Sumatera, perairan Selatan Lampung, Selat Sunda, perairan selatan Banten dan Jawa Barat, Laut Jawa dan Laut Banda.
Dampaknya, terjadi potensi peningkatan gelombang setinggi 1,25 – 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur Pulau Simeulue – Kepulauan Mentawai, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian timur, Laut Sawu, perairan selatan Flores, Selat Ombai, perairan Kupang – Pulau Rote, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, perairan Kotabaru, perairan Balikpapan, perairan Samarinda, perairan utara Pulau Madura – Kepulauan Kangean, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali – Laut Sumbawa, perairan Kepulauan Selayar, perairan Baubau – Kepulauan Wakatobi, perairan Manui – Kendari, perairan selatan Kepulauan Banggai – Kepualauan Sula, perairan Teluk Tolo, Laut Maluku, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan Bitung – Likupang, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Kepualauan Talaud – Sangihe, perairan Bacan – Pulau Obi, Samudera Pasifik Utara Halmahera, Laut Halmahera, Laut Banda, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kei – Kepualauan Aru, Laut Arafuru, perairan Jayapura – Sarmi, Samudera Pasifik Utara Jayapura.
Kemudian gelombang di kisaran lebih tinggi 2,50 – 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh – Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat – selatan, perairan selatan Banten – Pulau Sumba, Selat Sumba bagian barat, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur – NTT.
Sedangkan, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4,0 – 6,0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Pualu Enggano, Samudra Hindia Barat Sumatra, Samudra Hindia Selatan Banten – Jawa Tengah.
Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).
Untuk itu, BMKG meminta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.