indoposonline.id – Pelarangan mudik resmi diterapkan mulai Kamis dini hari (6/5/2021). Petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol PP DKI pun melakukan penjagaan di titik-titik check point. Ada 31 penyekatan perbatasan Jakarta.
Mulai Kamis dini hari tadi, petugas gabungan mulai melakukan penyekatan dan penanganan arus mudik lebaran 2021. Seperti halnya dilakukan di Gate Tol Cikarang Barat dan beberapa ruas jalan keluar dari Jakarta.
Aparat Dinas Perhubungan DKI Jakarta membantu jajaran Polda Metro Jaya dalam penyekatan dan penanganan Peniadaan Mudik Lebaran 2021 di Gate Tol Cikarang Barat (arah Cikampek). Adapun penyekatan dipimpin langsung oleh Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo dan Kepala Seksi Gakkum Andy JP.
Adapun petugas berjaga selama 24 jam dan bagi yang ingin keluar Jabodetabek. Harus mengantungi Surat Izin Keluar Masuk (SIKM). Adapun pada dini hari, total kendaraan yang diputar balik saja sekitar 368 kendaraan dengan rincian, 15 bus, 58 truk, 25 elf, dan 270 kendaraan pribadi.
Untuk di wilayah Jakarta Selatan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Administrasi Jakarta Selatan, Ujang Harmawan mengerahkan personelnya di dua check point.
Ujang menjelaskan, di wilayah Jakarta Selatan memiliki dua lokasi check poin untuk memantau dan mencegah arus mudik diantaranya di Jl. Raya Pasar Jumat yang berbatasan dengan Kota Tangsel dan di Depan Univ Budi Luhur berbatasan antara kota tangerang.
“Ini dilakukan setiap hari, petugas kami siap mendampingi pihak kepolisian dalam hal penyekatan mudik lebaran,” kata Ujang, Kamis (6/5/2021).
Adapun, sambung Ujang, petugas nantinya akan melakukan pemeriksaan terhadap pelintas diantaranya SIKM, serta identitas pengendara.
“Selain itu juga kita memeriksa penerapan protokol kesehatan di area check point khususnya pengendara baik roda dua, roda empat dan angkutan umum,” tandasnya.
Setiap hari, lanjut kasatpol, pihaknya mengerahkan sebanyak 18 personel di lokasi check point yang dibagi menjadi tiga shift.
“Satu hari 18 orang dibagi 3 shift, shift pertama dari jam 07.00 sampai dengan 14.00, kemudian 14.00 sampai dengan 22.00, dan 22.00 sampai dengan 06.00 WIB,” imbuhnya.
Kondisi Terminal Pulo Gebang
Sementara itu, bus – bus pun saat ini hanya melayani penumpang non mudik. Bus yang melayani penumpang non mudik diberikan, dipasangi stiker dikaca bus bagian depan.
Syafrin Liputo, Kadishub DKI Jakarta mengatakan, stiker terpasang di barcode untuk bus non mudik. Dilakukan sebagai pengendalian penyekatan. Kemudian dicek juga apakah membawa manifes atau tidak.
Seperti halnya di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, bus berstiker hanya melayani perjalanan non mudik. (ibl)