IPOL.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan bahwa pemerintah terus mendorong pemanfaatan energi panas bumi untuk mendukung ketersediaan energi bersih di Indonesia, agar dapat bersaing di pasar Internasional.
“Tahun 2060 Indonesia diperkirakan akan membutuhkan lebih dari 500 Gigawatt, semuanya energi baru terbarukan,” ucap Arifin dalam momentum pencatatan perdana saham Pertamina Geothermal Energi (PGE) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nama PGEO di Jakarta, Jumat (24/2).
Dalam pengumuman saham perdana tersebut, Direktur Utama PT PGE Ahmad Yuniarto menegaskan bahwa PGE akan terus berkomitmen dalam mendukung rencana pemerintah untuk meningkatkan bauran energi terbarukan menuju tercapainya net zero emisision pada 2060 dalam lingkup bisnisnya.
Sebagai perusahaan terbuka, PGE akan menjalankan tata kelola yang baik sesuai dengan regulasi yang berlaku untuk meningkatkan kinerja dan membuka peluang lebih luas dalam mendukung pengembangan sektor energi terbarukan berbasis panas bumi dan membantu membawa Indonesia menjadi Global Geothermal Power House.
“Investasi untuk PGE, sebetulnya adalah investasi untuk Indonesia dengan energi hijau bagaimana penyediaan energi bersih beriringan dengan upaya merawat bumi Indonesia yang kita cintai ini,” pungkasnya.
Dalam momentum tersebut, PGE diharapkan tidak hanya melirik Geothermal, tapi juga bisa memanfaatkan sumber energi lain.
Terlebih diperlukan investasi baru sebesar Rp9 triliun untuk mendukung pengembangan bisnis panas bumi melalui PGE.
“Tentunya dengan pengumpulan dana tersebut akan menjadi tanggung jawab kepada PGE untuk bagaimana ke depannya melalui pencatatan saham ini bisa menjadi sebuah perusahaan yang semakin terbuka, semakin accountable, semakin transparan, dan semakin profesional,” ujar Wakil Menteri BUMN, Pahala N Mansyuri.(Yudha Krastawan)