indoposonline.id – Rivalitas Ganjar Pranowo vs Puan Maharani kian memanas. Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu dinilai lebih moncer dibanding penerus klan Soekarno. Namun demikian jalan Ganjar menuju kontestasi presiden 2024 tidak akan berjalan mulus.
Demikian disampaikan peneliti senior dari Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD), Dian Permata di sela diskusi Bincang Si Ipol bertema “Pemilu dan Mengikis Politik Transaksional” di kantor indoposonline.id Jakarta Kamis (27/05). “Ganjar harus bisa membuktikan bahwa dirinya tidak terlibat pusaran korupsi E-KTP, itu kuncinya,” katanya.
Dalam pandangannya, Puan Maharani memang belum sebegitu populer dibanding Ganjar Pranowo yang sama-sama kader militan PDIP. Namun begitu untuk masalah restu partai, sudah pasti Puan Maharani memiliki modal politik yang besar. Pasalnya dinasti politik di PDIP harus diakui sudah mendarah daging cukup kuat sejak lama.
Ditambah lagi konflik kepentingan di internal PDIP dan beban masa lalu Ganjar sewaktu pencalonan dirinya menjadi orang nomor satu di Jawa Tengah 2013 cukup menjadi batu sandungan bagi dirinya masuk dalam jajaran bursa calon presiden yang bisa diusung Banteng.
Ketika itu Ganjar sebenarnya tidak mendapat restu dari DPP PDIP. Adalah Rustriningsih sebagai wakil Gubernur Jawa Tengah yang kala itu digadang-gadang Megawati maju sebagai Gubernur. “Konflik ini seperti membuka memori lama kenangan buruk rivalitas Ganjar vs PDIP,” ujar Dian yang juga aktif sebagai peneliti di Institut Riset Indonesia (INSIS).
Bila ingin mulus maju sebagai capres, Dian bilang, Ganjar dan tim nya harus mampu membersihkan “dosa-dosa” masa lalu seperti disebut di atas. “Kalaupun di depak dari PDIP, hanya partai-partai yang berhaluan nasionalis yang paling mungkin mengusungnya. Namun peluang itu pun cukup kecil mengingat partai-partai saat ini telah memiliki jagoannya masing-masing,” ujarnya.
Sebelumnya yang terbaru PDIP tidak mengundang Ganjar Pranowo dalam acara internal PDIP JawaTengah. Ketua DPP PDIP bidang pemenangan pemilu Bambang Wuryanto lugas mengaku tak mengundang Ganjar yang menghadirkan Puan Maharani di gelaran itu. Alasannya karena tak simpatik dengan sikap Ganjar yang teralalu ambisisus ingin maju sebagai capres 2024. (Timur Arif)