Tahun ini, perseroan mematok target kontrak baru Rp30,1 triliun. Mengalami pertumbuhan 35 persen dari raihan tahun lalu. Peningkatan target kontrak baru ini mendorong perseroan untuk membidik pertumbuhan kinerja keuangan. Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) senilai Rp6,2 Triliun atau naik dua kali lipat dari tahun 2020.
Mayoritas belanja modal akan dimanfaatkan untuk membiayai proyek pengembangan jalan tol setara 37 persen dari total anggaran. Sisanya dialokasikan untuk proyek pengembangan properti dan residential 9 persen, pengembangan kawasan dan bandara 12 persen, dan pengembangan investasi melalui anak usaha 33 persen. (mgo)