indoposonline.id – Warga Muaragembong Kabupaten Bekasi, sudah 25 hari merasakan rendaman air banjir. Akibatnya, ribuan warga mengandalkan perahu sampan untuk bisa tetap beraktivitas.
“Ada sekitar dua ribu warga yang terisolir, sudah 25 hari kami masih merasakan banjir,” kata Sekretaris Desa Harapan Jaya, Muaragembong, Deden Denas Febriansyah, Kamis (25/2/2021).
Menurut dia, banjir ini sudah rutin terjadi selama musim hujan tiba. Dan untuk surutnya cukup lama, sehingga butuh penanganan langsung dari pemerintah pusat. “Agar bisa ketemu solusinya, kasihan warga disini semuanya tidak bisa beraktivitas,” ujarnya.
Apalagi, kata dia, banjir yang sekarang masih sepinggang orang dewasa. Dia mengaku, luapan banjir ini diakibatkan adanya pedangkalang di hilir Sungai Ciherang. Ditambah lagi, di lokasi itu tidak ada tanggul, seingga ketika debit sungai tinggi, air meluap ke rumah penduduk.
“Kami sudah alami banjir sejak 1 Februari, dan sampai sekarang kondisi air masih saja menggenang di rumah warga,” kata Deden.
Disamping itu, salah seorang warga, Jamil mengatakan, untuk beraktivitas sekarang menggunakan perahu. Karena banjirnya nya sudah sepinggang di beberapa titik. “Hanya beberapa titik saja yang sedengkul, ada juga yang sepinggang kedalaman air,” ujarnya.
Jamil mengatakan, air tidak mengalir karena ada pedangkalan di ujung sungai. Sehingga, air tidak segera surut meski sudah tidak hujan. “Saya berharap pemerintah segera membantu kami disini,” katanya. (put)