Selanjutnya, layanan berlangganan Stadia Pro, Stadia akan terus ada. Google pun bisa terus mencoba mendapatkan gim pihak ketiga yang bersifat ekslusif untuk ditawarkan melalui Stadia.
Bahkan, Gim yang sebelumnya direncanakan bakal segera dirilis tetap akan rilis di Stadia. Dengan begitu, penutupan studio internal Stadia menjadi pukulan serius bagi ambisi Google di bidang gim.
Sebelumnya Google bersedia investasi di beberapa studio gim. Google juga sempat bermaksud untuk membuat gim dengan memanfaatkan teknologi cloud-nya.
Kedua hal ini menandai upaya serius perusahaan untuk memperkenalkan ekslusivitas di bidang gaming yang suatu saat diproyeksikan bisa bersaing dengan Microsoft, Sony, dan Nintendo yang masing-masing bergantung pada studio mandirinya.
Kenyataan bahwa Stadia tak lagi berada dalam bisnis pembuatan gim cukup masuk akal. Pasalnya mengembangkan sebuah judul gim baru menjadi upaya yang sangat mahal. (put)