Ipol.idIpol.id
Aa
  • Home
  • News
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jakarta Raya
    • Nusantara
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Si Ipol
  • Opini
  • More
    • Video
    • Gaya hidup
    • Sosok
    • Tekno/Science
    • Galeri
    • Indeks Berita
Reading: Jogja Lebih Bike, Ajak Warga Jogja Bersepeda untuk Kualitas Udara Kota yang Lebih Baik
Share
Ipol.idIpol.id
Aa
Cari berita disini...
  • Home
  • News
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jakarta Raya
    • Nusantara
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Si Ipol
  • Opini
  • More
    • Video
    • Gaya hidup
    • Sosok
    • Tekno/Science
    • Galeri
    • Indeks Berita
Follow US
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan IPOL.ID
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Ipol.id > Jabodetabek > Jogja Lebih Bike, Ajak Warga Jogja Bersepeda untuk Kualitas Udara Kota yang Lebih Baik
Jabodetabek

Jogja Lebih Bike, Ajak Warga Jogja Bersepeda untuk Kualitas Udara Kota yang Lebih Baik

Redaksi
Redaksi Published 18 Feb 2021, 19:57
Share
5 Min Read
SHARE

indoposonline.id – Dikenal sebagai kota pelajar dan tujuan wisata budaya dan alam, kota Yogyakarta (Jogja) ternyata dihadapkan dengan persoalan polusi udara. Dalam satu minggu terakhir saja, kualitas udara di Jogja tercatat dalam kondisi bervariasi dengan rata-rata kondisi sedang (moderate). Dalam kondisi ini, masyarakat yang termasuk dalam kelompok sensitif disarankan menggunakan masker untuk menghindari paparan polusi.

Guna mengatasi persoalan tersebut, berbagai elemen masyarakat Jogja berkolaborasi meluncurkan Kampanye Jogja Lebih Bike. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga Jogja dan pemangku kepentingan tentang masalah polusi udara serta mendorong perubahan baik di sisi kebijakan hingga perilaku masyarakat dalam memilih moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Dr. Ir. Arif Wismadi MSc dari Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) mengatakan seiring dengan pertumbuhan laju motorisasi yang pesat, sumber bergerak atau transportasi darat terbukti menyumbang lebih dari 60% dari total emisi di Jogja.

Terdapat tiga opsi kebijakan untuk mengatasi permasalah ini. Yaitu mengurangi jumlah atau jarak perjalanan, inovasi teknologi dan efisien. Serta perpindahan ke moda transportasi yang ramah lingkungan.

Baca Juga

Wawan Darmawan Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah Satpol PP Kabupaten Bogor menegaskan, Tempat Hiburan Malam (THM) di Hotel M-One Bogor yang berlokasi di Jalan Raya Bogor-Jakarta, Desa Cimanda, Kecamatan Sukaraja, dinyatakan lengkap mulai dari surat akta tanah, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sampai izin operasional..foto/istimewa
Catat! Satpol PP Kabupaten Bogor Nyatakan Perizinan Hotel M-One Lengkap
Dibuka Wakil Wali Kota Tangerang, 64 tim Bertarung di turnamen Tarkam Garuda Cup 1, Total Hadiah Rp120 juta
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Polresto Bekasi Hari Ini Menjelang Salat Jumat

“Jogja Lebih Bike tentunya merupakan inisiatif yang sangat baik. Karena mendorong masyarakat melakukan perubahan pilihan moda transportasi yang minim emisi,” ujarnya Kamis (18/2/2021).

Sebagai bagian dari kolaborasi dengan Jogja Lebih Bike, Pustral UGM saat ini tengah melaksanakan Studi Kelayakan Bersepeda (Bikeability Study).

Dalam mobilitas harian, 88% masyarakat Jogja masih sangat bergantung pada kendaraan bermotor. Terutama sepeda motor dan hanya 2,6% warga yang telah bersepeda (Kompas Data, 2020).

Inisiatif Jogja Lebih Bike hadir sebagai gerakan bersama masyarakat dalam menghidupkan kembali sepeda sebagai bagian dari aktivitas harian dan wujud kontribusi kolektif dalam menciptakan udara yang lebih bersih di Jogja.

Kerja sama berbagai mitra mulai dari akademisi, lembaga swadaya masyarakat, hingga komunitas pesepeda melalui Jogja Lebih Bike dibangun untuk menggerakkan percakapan publik tentang pentingnya kualitas udara yang baik dan mendorong partisipasi warga dalam menciptakan udara bersih melalui kegiatan bersepeda.

“Survei terhadap 500 responden di Jogja menunjukkan bahwa polusi udara ternyata termasuk dalam tiga isu terpenting bagi warga Jogja selain penanganan Covid-19 dan kriminalitas. Selain itu 62,5% masyarakat yang tinggal di kota Jogja menilai kualitas udara di lingkungannya tidak baik namun memiliki optimisme bahwa kondisi kualitas udara dapat membaik dalam beberapa tahun ke depan,” ungkap Nurul Fatchiati, Peneliti Litbang Kompas, yang berkolaborasi menyelenggarakan Survei Persepsi Publik tentang Polusi Udara bersama Jogja Lebih Bike.

Untuk membantu masyarakat mendapatkan data kualitas udara secara real-time, Jogja Lebih Bike juga bekerja sama dengan Nafas – sebuah startup dengan jaringan sensor kualitas udara terbesar di Indonesia. Lima sensor kualitas udara telah dipasang di berbagai titik polusi di Jogja yaitu di Gondolayu (Tugu), Sayidan, Umbulharjo, Jembatan Janti dan di kampus UGM.

Piotr Jakubowski, Co-founder dan Chief Growth Officer Nafas menyatakan, “Data kualitas udara yang dapat diakses secara mudah dan real-time saat ini masih terbatas, padahal data kualitas udara menjadi penting untuk dijadikan acuan bagi masyarakat dalam beraktivitas, terutama bagi kelompok sensitif, misalnya anak-anak, orang lanjut usia dan orang dengan penyakit pernapasan.

Data real-time kualitas udara dapat diakses secara mudah dan gratis melalui aplikasi Nafas maupun website Jogja Lebih Bike. ”

Jogja Lebih Bike mengajak warga Jogja untuk mengisi komitmen bersepeda di website www.jogjalebihbike.id. Selain mengedukasi masyarakat tentang polusi udara melalui instagram dan berbagai kegiatan lainnya, kampanye ini juga mengajak para pesepeda untuk membagikan cerita mereka melalui #jogjalebihbike agar dapat menginspirasi seluruh masyarakat Jogja untuk turut mendukung gerakan kolaboratif ini.

Jogja Lebih Bike didukung oleh Kompas Data, Kompas TV, Pustral UGM, Nafas, Srengenge, Sego Segawe Reborn dan lebih dari 24 komunitas pesepeda Jogja.

Data polusi udara dari Kementerian Lingkungan Hidup menunjukan selama enam bulan pada 2019, Jogja hanya memiliki 50 hari dengan kualitas udara baik, dan 92 sisanya kualitas udara jogja terpantau moderat hingga tidak sehat. Dalam laporan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2019, kualitas udara di Jogja juga dilaporkan mengalami penurunan dalam kurun waktu lima tahun. (msb)

GN

Follow Akun Google News Ipol.id

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami
TAGGED: jogya, jogyakarta, wisata
Redaksi 18 Feb 2021, 19:57
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Copy Link
Previous Article Lintasan Rel Tergenang, Perjalanan KRL Hari Ini Alami Gangguan
Next Article Polri Izinkan Kompetisi Sepakbola Bergulir 
Banner Hotel CiputraBanner Hotel Ciputra

TERPOPULER

TERPOPULER
News

Viral Ayah Mirna Keceplosan Sebut Miliki Botol Racun Sianida, Langsung Diralat

Sertifikat Dewan Pers Ipol.idSertifikat Dewan Pers Ipol.id
Olahraga
Hasil Turnamen Tarkam Garuda Cup 1: Melalui Gol Kelas Dunia, Putra Barokah Ciledug (PBC) depak RBC Habie 1-0
04 Oct 2023, 18:56
Nasional
Menjelang Pemilu 2024, Imigrasi Jakarta Timur Awasi WNA dan Antisipasi Potensi Kerawanan Kemiripan KTP WNI
04 Oct 2023, 14:28
Headline
Pak Pj Gubernur! Warga Kepulauan Seribu Mulai Teriak Kekurangan Air Bersih
04 Oct 2023, 17:30
Jakarta Raya
Terjadi Kebakaran di Rumah Warga Dekat RSUD Kebayoran Lama 21 Mobil Damkar Dikerahkan
04 Oct 2023, 22:00
Ipol.idIpol.id
Follow US

IPOL.ID telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 1084/DP-Verifikasi/K/IV/2023
https://dewanpers.or.id/data/perusahaanpers

Copyright © IPOL.ID. All Rights Reserved.

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan IPOL.ID
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Logo Ipol.id Logo Ipol.id
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?