Hal tersebut jelas tergambar dari perilaku komunikasi non-verbal Presiden. Dengan memakai masker, Presiden terlihat menggerak-gerakan tangannya ke arah maskernya, sebagai simbol komunikasi non-verbal yang dapat dimaknai dan bertujuan mengingatkan sekelompok masyarakat yang ada di lokasi agar tetap menggunakan masker.
Dari simbol non-verbal tersebut, lanjut Emrus, sangat jelas bahwa Presiden memberi teladan kepada masyarakat agar tetap dan taat menggunakan protokol kesehatan dalam rangka menghindari penyebaran Covid-19.
Uraian dari perspektif komunikasi di atas, sejatinya serta merta disampaikan oleh Tim Komunikasi Presiden (para Jubir) untuk memberi pencerahan kepada publik.
“Sayangnya hal tersebut belum dilakukan hingga saat ini. Untuk itu, saya menyarankan kepada Presiden agar segera melakukan evaluasi terhadap pengelolaan komunikasi kepresidenan,” tutur Emrus.
“Dengan demikian, manajemen komunikasi Kepresidenan ke depan bisa lebih profesional, cepat, lincah, proaktif, kreatif, antisipatif dan yang tak kalah pentingnya menjadi “penasehat” komunikasi bagi Presiden,” tutup Emrus Sihombing, Komunikolog Indonesia. (car)