Selanjutnya, dia menjelaskan prasyarat bagi lansia untuk bisa divaksinasi pada waktunya nanti. Lansia yang selama ini memiliki penyakit kronik seperti sakit jantung, kelainan darah, penyakit ginjal, diharapkan untuk kontrol dulu ke dokternya. ”Pastikan dokter memberikan keterangan layak vaksinasi. Kedua, lansia yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid seperti asma, hipertensi, gula darah, sebaiknya diobati terlebih dulu. Ketika sudah terkontrol dengan baik, baru bisa divaksinasi,” jelas Siti Nadia.
Langkah dilakukan pemerintah ini didukung ketersediaan dan distribusi vaksin, ini perkembangan yang cukup baik dari pemerintah, program vaksinasi sudah masuk tahap kedua. Bio Farma terus mendukung program pemerintah dengan mendatangkan 25 juta dosis vaksin yang telah diproses. ”Februari ini kita siap 7,5 juta dosis dan Maret kita persiapkan sekitar 11,4 juta, sehingga tidak ada kendala dari ketersediaan produk,” terang Juru Bicara Vaksinasi PT Bio Farma Bambang Heriyanto.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) telah menerbitkan surat izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) vaksin Sinovac bagi golongan lansia. Vaksin ini pun sudah melewati kajian ilmiah. ”Hasilnya terbukti baik sehingga Badan POM memberikan izin penggunaan darurat, termasuk kepada lansia. Jadi masyarakat jangan khawatir, ini aman digunakan untuk lansia,” tegas Bambang Heriyanto.