Pelaksana edukasi dari KOPMAS untuk Rawa Semut, Marni R mengatakan apabila administrasi kependudukan tidak pasti, turut mempengaruhi kesehatan keluarga di wilayah setempat. Sebab, dalam setiap program kesehatan untuk masyarakat, masyarakat yang disasar tentunya yang sudah terdata oleh RT/ RW. ”Sebagai contoh, pemberian bantuan-bantuan sosial dari pemerintah, biasanya masyarakat penerima akan dimintakan KTP setempat ataupun pendataan oleh RT/RW. Tapi kebanyakan masyarakat kita, apalagi di kawasan padat penduduk dengan sebagian besar adalah pendatang seperti ini, mengabaikan soal administrasi kependudukan ini. Alhasil, yang seharusnya dibantu malah tidak mendapatkan haknya sama sekali,” jelas Marni.
Kendala pendataan masyarakat tersebut juga diakui Ibu Adam, pembina Posyandu setempat. ”Kegiatan Posyandu disini cukup aktif. Bahkan setelah ada pandemi pun kader-kader Posyandu yang aktif melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga, pemeriksaan tumbuh kembang anak dan pemberian makanan tambahan apabila ditemukan anak kurang gizi. Hanya saja memang karena banyak yang ngontrak dan tidak lapor, jadi tidak semua balita tumbuh kembangnya terpantau oleh kader ,” jelas ibu Adam.