indoposonline.id – Pos lintas batas luar negeri di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) diminta agar diperketat. Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, Kamis (18/3).
Pasalnya, laporan yang diterima Doni, menyebutkan peningkatan kasus Covid diduga karena adanya kepulangan atau aktivitas keluar masuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke wilayah Kalbar, didominasi melalui perjalanan darat.
“Meningkatnya kasus aktif (Covid-19) di Kalbar yang diprediksi dan diduga itu berasal dari PMI yang kembali dari negara tetangga,” kata Doni dalam “Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Provinsi Kalimantan Barat”, Pontianak, Kalbar.
Berdasarkan data sebelumnya, Provinsi Kalbar pada bulan Februari 2021 lalu termasuk wilayah yang memiliki angka kasus Covid-19 terendah. Angka kesembuhan mendekati 98 persen dan angka kematian 0,62 persen atau jauh di bawah angka rata-rata nasional, saat ini di posisi 2,70 persen.
“Kita ingin agar apa yang telah diraih oleh Provinsi Kalbar ini bisa kita pertahankan. Oleh karenanya peningkatan kasus ini harus segera carikan solusinya dengan berkolaborasi,” kata Doni.
Kementerian Kesehatan juga mengupayakan peningkatan kapasitas dan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) serta infrastruktur penunjang tes PCR di posko lintas batas.
Adapun mekanisme tersebut diharapkan dapat mencegah penularan Covid-19 dari ‘imported case’ atau kasus impor melalui jalur lintas batas luar negeri khususnya di Kalbar. (ibl)