Keempat, HH, 56, ditangkap di Condet, Jakarta Timur. Peranannya penting. “Dia (HH) yang merencanakan, mengatur taktis dan teknis bersmaa ZA. Hadir dalam beberapa pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan-kegaiatan amaliah ini. Membiayai dan mengirimkan video tentang teknis pembuatan kepada 3 tersangka lainnya,” beber Fadil.
Adapun barang bukti yang disita dari ZA, berupa satu buah parang, hp Oppo F11, dompet, debit MNC Bank, e-money, kartu dapur rasa, flash, ATM Bank DKI, KTP atas nama ZA, kartu asuransi kecelakaan, KTP, dua buah surat tilang, kabel data, uang tunai Rp 3.056.000, dua bungkus rokok, dua korek api dan masker.
Sedangkan polisi, sita barang bukti dari tangan AJ berupa ponsel merk redmi note 7, ditemukan pada badannya. Sedangkan HH, disita hp dan identitas diri.
Dari penggeledahan tersebut juga ditemukan 5 bom aktif yang sudah terkait dalam bentuk kaleng dengan sumbu yang terbuat dari TATP.
“Ini adalah sebuah senyawa kimia yang mudah meledak dan tergolong sebagai high explosive yang sangat sensitif. TATP adalah senyawa peroksida yang khas mudah terbakar hanya dengan gesekan panas dan pemicu-pemicu lainnya,” ujarnya.