“Kita tidak bisa menyalahkan aturan yang diberlakukan tuan rumah. Penerapan hukum di Inggris dan Eropa Barat sangat ketat dan tanpa kompromi. PP PBSI, harus menyadari hal ini. Tidak ada urusan diskrimnasi karena pemain Turki yang juga satu pesawat dengan tim Indonesia juga akhirnya dilarang bermain,” tuturnya.
Hifni menekankan, kejadian di All England itu bukan masalah olahraga namun aturan kesehatan. Ini menyangkut reputasi kesehatan Indonesia. Jadi masalah ini perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.
“Alangkah baiknya jika Kemenpora dan KOI aktif melakukan pembekalan kepada induk organisasi cabor tentang penerapan aturan penanganan Covid-19 baik di Indonesia maupun di negara-negara di luar negeri. Ini untuk menghidari terulangnya pengalaman pahit di All England,” ucap Hifni.
Sepetti diketahui kabar mengejutkan berebus dari Birmingham, Inggris. Seluruh pemain Indonesia dipaksa mundur dari turnamen terakbar sepanjang masa All England, lantaran saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021) terdapat salah seorang penumpang yang terkena Covid-19. Namun, dari pihak tim Indonesia tidak diberi tahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif tersebut.