Indoposonline.id – Sosialisasi dampak positif vaksin Covid-19 dinilai sejumlah kalangan masih minim. Itu yang menyebabkan masyarakat masih khawatir untuk divaksin.
Kekhawatiran masyarakat diduga muncul akibat minimnya sosialisasi terhadap dampak positif vaksin.
“Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi dan usaha-usaha yang masif terhadap dampak positif vaksin tersebut,” imbuh Ketua Pimpinan Pusat Pemuda (PP) Muhammadiyah, Rifky Hermiansyah melalui keterangan pers, Minggu (14/3/2021).
Menurutnya, sosialisasi masif diperlukan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat agar tidak takut divaksinasi. Karena, dari sosialisasi itu masyarakat jadi mengetahui dampak positif dari vaksinasi.
Di sisi lain, Rifky juga mengimbau kepada masyarakat agar percaya dan yakin upaya yang dilakukan oleh pemerintah terkait vaksinasi merupakan cara yang terbaik untuk menyelesaikan pandemi covid.
“Kita harus percaya dan yakin apa yang dilakukan pemerintah dan dunia ialah kesepakatan yang harus kita ikuti dan kita jalankan, ini merupakan solusi menyelesaikan masalah covid-19 yang ada di dunia,” ujar Rifky.
Lebih jauh, Rifky tak memungkiri banyaknya kelompok pro dan kontra vaksinasi. Dimana kelompok yang pro menganggap vaksinasi solusi mengatasi Covid-19. Sedangkan yang kontra menganggap vaksinasi bukan solusi dari penyelesain Covid-19.
“Jadi itulah fungsi sosialisasi atau usaha-usaha yang masif tadi agar kelompok yang kontra tadi menjadi kelompok yang pro supaya masyarakat tidak takut untuk divaksinasi,” jelasnya.
Kendati demikian, Rifky nenyarankan, vaksinasi harus didukung dan diawasi oleh sumber daya yang kuat dan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.
“Karena apa, banyak didaerah masyarakat yang ada dilapisan bawah dan masyarakat yang sudah lansia tidak mendapatkan akses itu dan kesulitan mendapatkan informasi, ketika diakses menggunakan internet ternyata kuota vaksinasi didaerah tersebut sudah habis atau sudah terpenuhi kuotanya. Jangan sampai pemerintah keenakan sendirian karena tanpa pengawasan yang kuat dari instansi yang terkait,” katanya.(ydh)