indoposonline.id – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku membuka pintu maaf bagi Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko yang telah mengambil paksa Partai Demokrat.
Syaratnya, maaf itu akan diberikan jika Jenderal Purnawirawan asal Kediri, Jawa Timur itu mengakui kekeliruannya terlibat upaya ambil paksa kepemimpinan Partai Demokrat lewat Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu lalu.
“Kita semua ada kurang dan salah-salahnya. Untuk itu, apabila beliau menyadari kekeliruannya saya pribadi tentu memaafkannya sebagai mantan prajurit dan mantan panglima. Saya tetap hormat. Itulah tradisi keprajuritan yang kami junjung tinggi di militer. Once a soldier, always a soldier,” kata AHY usai menampilkan video testimoni saksi peserta KLB di Kantor Pusat DPP Partai Demokrat Wisma Proklamasi, Jakarta, Senin (08/03).
AHY juga mengatakan, Moeldoko telah menyakiti hati jutaan kader Partai Demokrat karena ia memilih terlibat dalam kongres luar biasa, yang menurut pengurus Partai Demokrat, ilegal dan melawan hukum.