indoposonline.id – Ribuan rumah tercatat rusak akibat gempa Malang, yang terjadi beberapa waktu lalu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap alasan mengapa banyak rumah yang rusak akibat gempa tersebut.
“Dari hasil survey dan evaluasi di lapangan banyak ditemukan struktur bangunan yang tidak memenuhi persyaratan tahan gempa. Mayoritas bangunan tidak menggunakan struktur kolom pada bagian sudutnya,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati , Rabu (14/4/2021).
Penyebab Kedua kata dia, adalah kondisi batuan/tanah setempat. Kerusakan banyak terjadi pada endapan alluvium. Dan endapan lahar gunung api.
Penyebab ketiga, kondisi topografi setempat. Yang berupa lereng lembah yang tersusun oleh tanah atau batuan dengan klasifikasi kerapatan tanah (densitas) sedang. Dan terakhir keempat, adalah jarak terhadap pusat gempa.
“Ini temuan hasil survey Makroseismik dan Mikroseismik BMKG di Malang, Blitar, dan Lumajang. Salah satu titiknya yaitu di Desa Sumber Tangkil dan Desa Jogomulyan Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang yang merupakan wilayah terparah terdampak gempa,” beber Dwikorita.