“Jika program tersebut dihentikan, maka sektor konsumsi yang menyumbang 57 persen PDB akan semakin sulit bangkit, sehingga berpotensi menahan pertumbuhan ekonomi di kuartal-kuartal berikutnya,” kata Hidayat.
Anggaran yang dibutuhkan untuk memperpanjang BST hingga akhir sekitar Rp24 triliun. Tentu relatif kecil dibandingkan total anggaran PEN yang hampir Rp700 triliun. Oleh karena itu mestinya program BST bisa dilanjutkan dengan skema bagian dari program pemulihan ekonomi nasional.
Sebab menurut Hidayat, manfaat program bantuan sosial tunai yang terbukti efektif menggerakkan ekonomi rakyat terdampak COVID-19, dan berkontribusi mencegah peningkatan kemiskinan dan kesenjangan akibat covid-19. (msb/fer)