Media-media bisnis mempahlawankannya. Termasuk sekelas Forbes. Tapi media juga yang akhirnya membongkarnya: John Carreyrou, wartawan investasi The Wall Street Journal. Sang wartawan menulis kebohongan teknologi itu: hasil diagnosis alat itu tidak akurat.
Media pula yang membongkar adanya hubungan istimewa antara Elizabeth dengan Balwani. Yang semula tidak menarik perhatian siapa pun. Siapa menyangka mereka punya cinta. Begitu banyak perbedaan di banyak hal –terutama umur yang beda 19 tahun.
Tentu media tidak menyalahkan hubungan khusus itu. Yang disalahkan adalah mengapa tidak dibuka kepada investor. Itu dianggap menyalahi prinsip keterbukaan informasi kepada sumber dana publik.
Baru belakangan hubungan itu diresmikan: menjadi suami istri. Yakni ketika akhirnya Balwani resmi menjadi direktur operasi Theranos. Praktis Balwanilah yang sebenarnya menjalankan Theranos.
*
Puncak kejayaan Theranos antara 2009-2013. Hampir satu era dengan kejayaan Rudy Kurniawan.
Anak Jakarta itu sebenarnya ke Amerika untuk kuliah.