Keberanian Kurniawan melelang Chateau Lafleur tentu menarik perhatian luas. Apalagi tahunnya langka: 1949.
Tapi itu pula yang mulai mencurigakan.
Akhirnya Kurniawan kena batunya. Ia terlalu rakus uang. Ia terlalu banyak menjual Chateau Lafleur. Sampai-sampai pabrik wine itu sendiri heran. Kok yang dijual Kurniawan lebih banyak dari angka produksi di tahun itu.
Pabrik pun akhirnya memastikan: Chateau Lafleur 1949 yang dijual Kurniawan melebihi catatan jumlah limited edition produksi pabrik itu sendiri.
Jadilah perkara kriminal. Digerebek. Ketahuan: Chateau Lafleur 1949 itu bikinan Kurniawan sendiri. Ia membuat itu bersamaan dengan merek-merek terkenal lainnya –di tempat tinggalnya di California.
Yang juga hebat adalah: ia mampu membuat label yang persis aslinya. Termasuk kesan kunonya.
Kurniawan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara tapi hanya menjalaninya 5 tahun. Minggu lalu ia dideportasi ke Jakarta. Hari-hari ini ia sudah bisa hidup tenang di Jakarta.
*
Elizabeth kini juga happy-happy bersama suaminya yang jauh lebih muda itu: William Evans. Sambil menunggu kelahiran anak pertama mereka.