Selain isu data, efektifitas Bansos terhadap kesejahteraan rumah tangga sangat tergantung pemanfaatan Bansos bukan untuk konsumsi barang-barang non-esensial, termasuk rokok. Secara teoritis Bansos akan meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga penerima Bansos dapat memanfaatkan dana bantuan untuk keluarga.
Tetapi, bisa juga dipergunakan untuk pembelian hal-hal yang kurang bermanfaat seperti rokok. Apakah Bansos dapat meningkatkan konsumsi rokok? Tim PKJS-UI (Dartanto et al., 2021) telah berhasil menjawab pertanyaan tersebut melalui research paper berjudul “Good Intentions, Unintended Outcomes: Impact of Social
Assistance on Tobacco Consumption in Indonesia” di Tobacco Induced Diseases (TID) (DOI: https://doi.org/10.18332/tid/132966) sebuah jurnal rujukan untuk studi-studi tentang isu rokok yang kelola oleh International Society for the Prevention of Tobacco Induced Diseases.
Pemberian dana Bansos memang tidak serta merta membuat penerima yang semula tidak merokok menjadi merokok, seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Al Izzati et al. (2021) dari SMERU Research Institute, namun hasil analisis Tim PKJS-UI menunjukkan bahwa dana Bansos yang diterima oleh keluarga dengan adanya anggota yang merokok memiliki intensitas konsumsi rokok yang lebih besar dibandingkan non penerima, terlepas dari status sosial-ekonominya.