Sayangnya, lulusan diploma dan universitas justru semakin banyak yang tidak bekerja. Tingkat pendidikan para penganggur untuk diploma meningkat 8,5 persen dan S1 naik sebesar 25 persen. Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) justru memperkirakan jumlah pengangguran lndonesia pada 2021 meningkat antara 10,7 sampai 12,7 iuta orang.
Angka ini naik dibandingkan posisi Februari 2020 yang mencapai 6,88 juta orang. Sektor yang paling banyak kehilangan pekerjaan adalah perdagangan, manufaktur, konstruksi, jasa, dan akomodasi. ”Naiknya angka pengangguran ini sejalan dengan prediksi Bappenas yang memperkirakan tahun 2020 saja jumlah penganggur akan bertambah empat sampai 5,5 juta orang dibandingkan tahun 2019. Loniakan ini terjadi seiring dampak ekonomi yang ditimbulkan pandemi Corona atau Covid-19,” ujarnya.
Petiana mengatakan, salah satu kiat mengentaskan pengangguran adalah dengan menciptakan lapangan kerja baru yaitu dengan berwirausaha. Menurutnya, kewirausahaan sebagai solusi untuk mengatasi pengangguran para lulusan sarjana juga disadari oleh pemerintah, melalui sejumlah kementerian. Seperti Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian hingga Kementerian Keuangan.