Sementara keenam yang telah menandatangani SPJBTL yakni PT Arafura Surya Alam di Sulawesi Utara. PT Banyan Tumbuh Lestari di Gorontalo, PT Huadi Nickel Alloy Indonesia (170 MVA) PT Ceria Nugraha Indotama. PT Bintang Smelter Indonesia dan PT Macika Mineral Industri di Sulawesi Tenggara.
Lebih lanjut Huda menegaskan PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik untuk 61 smelter di Sulawesi. Yang mencapai 7.184 megavolt ampere (MVA) atau sekitar 6.106 megawatt (MW).
Diapun mengajak para pemilik smelter lainnya untuk menggunakan listrik dari PLN. Demi menjamin kecukupan dan kehandalan pasokan listrik, PLN siap membangun berbagai infrastruktur kelistrikan mulai dari pembangkit, jaringan transmisi hingga gardu induk.
“Jika sudah ada kepastian untuk membeli listrik PLN, kami siap membangun infrastrukturnya demi mendukung operasional smelter,” jelas Huda.
Menurut Huda, kepastian ini dibutuhkan. Karena jika infrastruktur sudah dibangun dan perusahaan batal membeli listrik dari PLN, maka tidak ada yang menyerap listrik yang dihasilkan pembangkit tersebut.