Candi Darling From Home menargetkan partisipasi generasi muda dapat menghimpun tak kurang dari 10 ribu pohon dan tanaman yang nantinya akan ditanam di Candi Sambisari, Candi Banyunibo dan Candi Barong. Seluruh bibit pohon dan tanaman berasal dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Djarum Foundation yang terletak di Kudus, Jawa Tengah. Jenis yang akan ditanam juga menyesuaikan karakteristik dan lingkungan tempat candi tersebut berada.
Communication Director Djarum Foundation, Mutiara Asmara, menambahkan, Candi Darling From Home merupakan sebuah movement guna menantang generasi milenial agar lebih terlibat dalam pelestarian warisan sejarah berupa candi yang merupakan peninggalan berharga leluhur bangsa ini. Gerakan ini merupakan kelanjutan dari program Candi Darling yang telah menghijaukan dan mempercantik beberapa candi di Indonesia diantaranya Candi Prambanan, Situs Ratu Boko, Candi Ijo dan Candi Gedong Songo.
“Candi Darling From Home merupakan inisiasi guna melanjutkan kegiatan Candi Darling yang sudah dijalankan oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation sejak 2019 yang akan mendorong anak-anak muda untuk tetap peduli terhadap penghijauan lingkungan candi dengan cara-cara yang inovatif. Candi Darling From Home akan memfasilitasi anak-anak muda untuk melestarikan candi dengan cara yang dekat dengan keseharian mereka dan cukup dari rumah saja. Program ini akan dilaksanakan hingga tahun 2025 dan diharapkan dapat mencakup penghijauan seluruh candi-candi di Indonesia,” tutur Mutiara.
Sementara Ramon Y Tungka, Aktor dan Pegiat Lingkungan mengaku sangat berkesan ketika mengikuti proses Candi Darling From Home.
” Menarik ya, artinya kita mengajak generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan. Siapapun sebenarnya memiliki tanggungjawab terhadap lingkungan. Namun banyak generasi muda kurang memahami untuk peduli lingkungan. Tapi melalui Candi Darling From Home ini kita mengajak generasi muda untuk memahami sejarah bangsa ini. Saya memang sering melewati daerah Sleman dan sekitarnya tapi ketika mengunjungi candi secara langsung kita jadi mengenal lebih dalam. Begitu juga saat mengikuti program penanaman kemarin,” ujar Ramon.
Hal senada dikatakan Zaimul Azzah, M.Hum Plt. Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketika ditanya apa saja tantangan yang dihadapi pemerintah dalam pelestarian situs sejarah, dia mengatakan BPCB tugas pokoknya untuk melestarikan dan memelihara cagar budaya.