Adapun gejala ikutan setelah penyuntikan menurut Penny, laporan yang dia terima tergolong kecil. Gejala ikutan disebutnya hanya berupa gejala standar seperti nyeri, bengkak hingga kemerahan. Itu juga termasuk kategori ringan, sangat kecil hanya sekitar 0.01 persen.
“Jarang kejadiannya, aspek keamanan aman. Efek samping lokal yang berat yang dilaporkan sangat kecil dengan frekuensi kejadian 0,01 persen,” kata dia.
Sementara efek sistemik lain yang dilaporkan adalah gejala berat berupa sakit kepala, nyeri otot, batuk, hingga diare. “Tapi itu juga sangat jarang. Kalau dari aspek keamanan ini kategorinya baik,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Penny menyebut Sinopharm akan didistribusikan oleh PT Kimia Farma dengan nama SARS-COV-2 vaksin airlosel inactivated atau bisa disingkat dengan Sinopharm.
BPOM RI memberikan persetujuan penggunaan pada masa darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) terhadao Sinopharm ini pada 29 April 2021 kemarin dengan nomor EUA 215 90001 43A2 untuk vaksin dengan kemasan satu fail berisi 0,51 ml atau sama dengan satu dosis vaksin.