Dr.Jati sendiri terpesona dengan tarian Sukma hingga jantungy berdebar-berdabar. Dirinya pun sampai terganggu dengan suara detak jantungnya sendiri ketika menonton tarian Sukma. Sampai suatu saat, Sukma mengetahui tentang obsesi gelap sang dokter.
”Gagasan awal penggarapan film ini ketia saya sempat keliling ke Purwokerto mendengar ada suatu budaya yang berkonotasi negatif. Kita tidak ingin merubahnya, tapi ingin memperlihatkan dari prespektif yang positif,” cetus Yongki yang didampingi oleh Aryanna Yuris selaku salah satu produser film Tarian Lengger Maut, kepada wartawan via daring pada Jumat (23/4/2021).
Selain cerita misteri, salah satu kekuatan dari Tarian Lengger Maut adalah tampilan sinamatografi yang ciamik. Hal tersebut tentu tak terlepas dari skill Yongki sendiri yang berlatar belakang fotografer.
Yongki mengatakan, syuting film ini diambil di kaki Gunung Slamet yang melibatkan total 120 pemeran. Yaitu mulai dari pemeran utama, pemeran pembantu sampai figuran. ”Ada lima orang pemeran utama, dan 15 pemeran pembantu,” cetusnya. Menariknya, mayoritas crew film ini adalah pekerja kreatif dari Banyumas, Jawa Tengah. ”Film ini juga merupakan film pertama bagi sebagian besar tim produksi kami,” ungkap Yongki.