Menurut Yongki, awalnya film ini diberi judul Detak. Tetapi pada April 2021 melalui Instagram resmi diumumkan judul film diganti menjadi Tarian Lengger Maut. Proyek film Tarian Lengger Maut merupakan hasil kerja bareng antara Aenigma Picture yang merupakan rintisan Yongki Ongestu sendiri dan Visinema Pictures.
”Saya dirikan Aenigma Picture pada tahun 2012 dari passion untuk audio visual storytelling yang berkualitas dengan keyakinan untuk membawa direct impact kepada pekerja kreatif modern maupun tradisional. Melalui film layar lebar pertama, Tarian Lengger Maut, Aenigma Picture berharap bisa membawa dampak positif kepada seniman tradisional dan pekerja film daerah yang terlibat,” cetusnya.
Yongki mengungkapkan, film ini merupakan produksi film pertama di Indonesia yang menerapkan zero waste movement. Tim produksi berkomitmen untuk mengurangi sampah yang dihasilkan dalam produksi. Langkah tersebut sebagai bagian dari apresiasi budaya dan daerah di mana film tersebut diambil,
”Tim produksi menukar pemakaian alat makan dan gelas sekali pakai dengan peralatan yang dapat digunakan kembali. Air mineral dalam kemasan ditiadakan dan botol minum dibagikan ke crew dan pemain untuk mengisi ulang air minum,” bebernya.(mbs)