Bill Gates disebut sering kali ke Tiongkok. Sampai lebih dari 12 kali. “Kalau ia ke Afrika, urusannya soal kemanusiaan. Tapi, kalau ke Tiongkok selalu mengatakan untuk urusan bisnis,” ujar Kaheva. “Untuk urusan bisnis apa? Bukankah Bill Gates selalu mengatakan sudah tidak lagi berbisnis?” ujar Kaheva.
Shelly Wang sendiri tinggal di Seattle, Amerika Serikat. Ia penerjemah di forum-forum konferensi internasional. Bahasa ibu Shelly adalah Kanton, tapi dia juga fasih berbahasa Mandarin. Shelly pernah menjadi penerjemah Sekjen PBB.
Bill Gates, katanyi, kini lagi menikmati manisnya madu wanita Asia, sensitivitas wanita Asia dan rasa seni wanita Asia.
Tentu semua itu rahasia. Atau dirahasiakan. “Tapi, Kaheva bisa mengungkapkannya,” katanyi. Dia pun mengajak kita semua untuk meninjau secara ilmiah apa yang dia ungkapkan itu. Atau secara logika. “Ia menyatakan tidak lagi mengurus bisnis. Tapi, ia masih punya bisnis madu di Tiongkok,” katanyi dengan nada yang datar.
Sebagai wanita Korea, Kaheva mengutip kata-kata kuno yang berlaku di sana: “Laki-laki itu akan selalu memandang wanita muda yang cantik, sepanjang ia masih bisa berjalan”.