Landainya arus balik kemungkinan masih banyak warga yang menahan diri atau menunda balik ke Jakarta dan sekitarnya sampai adanya aturan baru. Seperti telah ditetapkan pemerintah, periode pengetatan perjalanan berlangsung hingga Senin (24/5) ini.
Tes usap (swab) antigen selama pelaksanaan di 149 titik pengetatan arus balik libur Lebaran 2021 diarah untuk mencegah lonjakan penularan COVID-19 di DKI Jakarta setelah arus balik. Setelah dilakukan tes cepat secara mandatori (wajib) maupun acak (random) terhadap 180 ribu orang dan mendeteksi 525 orang reaktif COVID-19.
Betapapun sudah ada kemudahan prosedur dan kecepatan proses pemeriksaan, tetapi pilihan menunda perjalanan balik dinilai lebih baik. Kecuali ada tenggat waktu terkait urusan dinas atau pekerjaan sehingga tak ada opsi menunda balik.
Namun, ada pula sisi baiknya dari penundaan perjalanan arus balik tersebut, yakni berkurangnya mobilitas orang yang diyakini berdampak terhadap pemutusan rantai penyebaran wabah.
Pengurangan mobilitas dan penguatan protokol kesehatan (prokes) semakin penting di saat tren jumlah pasien rawat inap di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, terus bertambah dalam lima hari terakhir.